Palembang, buletinsriwijaya.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang kini berupaya mengembangkan tradisi khas Bumi Sriwijaya seperti pengenalan wastra, kain songket dan jumputan serta pembelajaran tradisi adat perahu bidar di sejumlah sekolah.
Langkah tersebut direncanakan agar budaya asli Kota Pempek tak tergerus zaman dan bisa lebih dikenal generasi baru saat ini. Rencananya, pemkot bakal membentuk kurikulum khusus untuk pembelajaran wastra san tradisi bidar.
1. Pembelajaran termasuk teknik pembuatan songket
2. Khawatir budaya dan tradisional Palembang punah
Dewa menyampaikan, rencana pembuatan kurikulum terkait tercetus usai banyak perajin mengeluhkan makin sulit mencari generasi penerus yang mampu membuat motif songket dan jumputan khas ibu kota Sumatra Selatan ini.
"Banyak anak muda tidak lagi tertarik mempelajari teknik tradisional, sehingga dikhawatirkan keahlian ini punah jika tidak segera diwariskan," kata Dewa.
3. Pemkot bakal kaji bersama dinas pendidikan
"Saat ini tinggal satu orang yang masih bisa membuat perahu bidar lengkap dengan teknik tradisionalnya. Ini warisan berharga, dan kita tidak boleh membiarkan hal seperti ini hilang begitu saja," kata Dewa.
Kepastian pembentukan kurikulum lanjutnya, akan diperbaharui melalui kajian mendalam bersama Dinas Pendidikan Palembang. Termasuk dalam penyusunan konsep yang tepat.
"Kurikulum ini direncanakan masuk sebagai bagian dari mata pelajaran tertentu, serupa dengan kurikulum Bahasa Palembang. Kita akan pelajari dulu bagaimana format terbaiknya. Apakah bisa digabungkan dengan mata pelajaran seni dan budaya, atau dibuat sebagai muatan lokal," jelas dia.